This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 28 November 2020

Gerakan Lestari Alam Raya Lakukan Tanam Pohon Sebagai Peringati Hari Pohon Indonesia




Reporter: Novianita Sari


BOJONEGORO, C-Media - Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Presiden telah menetapkan tanggal 28 November sebagai bulan Menanam Nasional. Acara ini dibuat dengan Pembinaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Sabtu (28/11/20).

Untuk menggalang kesadaran dan peran aktif semua pihak, 43 organisasi pemerhati lingkungan di kabupaten Bojonegoro dan Tuban yang tergabung dalam Gerakan Lestari Alam Raya (GELAR) melakukan Aksi Tanam Sejuta Pohon. Gerakan ini dilakukan serentak di hari menanam pohon nasional tanggal 28 November 2020 di 19 titik penanaman di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.

Gerakan ini adalah bentuk kampanye sekaligus contoh gerakan serentak oleh masyarakat dan sukarelawan yang berkontribusi dalam memperbaiki kelestarian lingkungan dan merawat bumi. Lokasi yang dipilih adalah waduk/embung, tepi sungai dan sumber mata air sebagai fungsi konservasi air. Sedangkan untuk menambah ruang terbuka hijau dan penghijauan gerakan ini memilih fasilitas umum seperti lapangan dan sepanjang jalan raya dengan bekerjasama bersama masyarakat sekitar agar tumbuh rasa memiliki dan turut serta merawat pohon tersebut.

Jenis tanaman yang akan ditanam nantinya adalah berupa tanaman trembesi, mahoni, sengon, kelor, tabebuya, mangrove, cemara laut, mangga, sirsak, nangka dan jati.

STIE Cendekia Bojonegoro adalah salah satu kampus yang turut serta memperingati Hari Pohon Nasional ini. Dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) GEMAPALA STIE melakukan tanam pohon trembesi sebanyak 100 pohon. Penanam di laksanakan di lokasi agro wisata daerah Bojonegoro.

Penanaman pohon berfungsi untuk menyaring udara di bumi, dengan daun dan batangnya dapat menyerap gas berpolusi dengan berbagai komponen, sehingga mampu membantu kita bernafas dengan baik.

Ketua GEMAPALA STIE, Uswatun, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk penghijauan yang diharapkan dapat meminimalisir dampak dari pemanasan global dan kekeringan, sedangkan pada saat musim hujan dapat mengurangi resiko bencana tanah longsor dan banjir khususnya diwilayah Kabupaten Bojonegoro.

"Saya berharap untuk kedepannya. Semoga Kabupaten Bojonegoro dan Tuban menjadi asri, bersih, dan terbebas dari banjir. Dan masyarakat menyadari akan pentingnya kebersihan serta menjaga lingkungan. Kalau bukan kita lalu siapa lagi. Lestarikan bumi!" Ucap Ketua Gemapala.

Sosialisasi Penulisan Proposal PKM

 


Reporter : Ahmad Fauzi

CendekiaMediaBojonegoro.Com-Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia (STIEKIA) Bojonegoro memiliki target meloloskan lebih banyak lagi proposal Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2021 dan pada tahun 2020 STIEKIA Bojonegoro meloloskan 2 judul PKM yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud

Untuk mencapai target tersebut pihak Kampus Melalui UKM Gabungan Mahasiswa Ilmiah (G-Mail) Menggelar Sosialisasi Penulisan Proposal untuk PKM untuk pendanaan 2021 selama tiga hari yaitu tanggal 14.21.28 / 11/2020)

Ketua STIEKIA Bojonegoro Drs. Tri Suwarno SH., MM. Dalam sambutannya, menyebutkan tujuan workshop ini untuk memberikan keterampilan menulis proposal dan memotivasi mahasiswa agar lebih aktif dan inovatif dalam PKM

“Silahkan gunakan kesempatan ini dengan baik dalam rangka melatih diri sendiri dalam menunjukkan kreatifitas yang baik, sehingga nanti akan membantu dalam pengerjaan tugas akhir dikarenakan soft skill menulis sudah ada,” ucapnya.

Diakhir Sambutannya Ketua STIEKIA Bojonegoro juga mengucapkan Terimakasih atas antuasias Mahasiswa/ Mahasiswi di kegiatan ini serta ia berharap dengan antusiasme ini nantinya juga mendapatkan inovasi yang lebih banyak lagi dan endingnya dari perwakilan Mahasiswa STIEKIA Bojonegoro akan lebih banyak lagi yang mendapatkan Program PKM dari Kemendikbud

( Af)

Rabu, 04 November 2020

Strategi Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

 

Reporter: Isnaeny Maulidha

Editor : Novianita Sari 

Penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia membuat banyak sekolah menghentikan proses pembelajaran tatap muka. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berupaya membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan daring (dalam jaringan).

Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan bagi kedua belah pihak, baik itu dari penyedia layanan pendidikan atau dari peserta didik sendiri. Bagaimanapun juga, pembelajaran secara daring dan jarak jauh membutuhkan bantuan teknologi yang mumpuni dan dapat diakses dengan mudah.

Selain itu, para murid juga mesti siap beradaptasi dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah. Pembelajaran jarak jauh  dapat dipandang lebih bebas dan fleksibel diakses dari rumah. Kemudian, bagaimana strategi agar pembelajaran daring dan jarak jauh dapat dilakukan dengan efektif.

Tetapkan manajemen waktu

Atur waktu belajar dengan teratur. Kerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan dosen. Hal ini lebih mudah dijalani jika pihak universitas memberikan batasan jadwal akses daring kepada mahasiswanya. Hal ini akan berbeda jika penyedia layanan pendidikan memberikan fleksibilitas penuh kepada pelajar. Para mahasiswa mesti mengatur sendiri jadwal belajar mereka.

Bagi orang-orang yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-tugas kuliah di menit-menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu, membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan yang mesti ditanamkan kepada mahasiswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh.

Persiapkan teknologi yang dibutuhkan

Para mahasiswa harus mengetahui peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Tidak semua kampus sudah menyediakan layanan belajar daring yang memadai, oleh karenanya beberapa platform belajar daring dapat menjadi alternatif. Demikian juga perkakas teknologi seperti komputer, gawai pintar, atau tablet menjadi penting, dan terutama juga jaringan internet yang baik.

Belajarlah dengan serius

Kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa, sebagaimana dilansir dari Psychology Today adalah tidak fokus ketika melakukan pembelajaran daring. Selama melakukan pembelajaran di internet, terdapat banyak sekali permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran. Godaan untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga membaca-baca konten berita secara impulsif seringkali dilakukan tanpa rencana sebelumnya.

Oleh sebab itu, penting bagi mahasiswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar yang ditetapkan. Hindari segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses belajar. Jika memungkinkan, tetapkan ruang khusus untuk belajar dan menjauhkan diri dari gangguan anggota keluarga yang lain.

Jaga komunikasi dengan pengajar dan teman kelas

Bagi yang belum terbiasa melakukan pembelajaran daring, ia harus menyesuaikan diri untuk terus terlihat dan berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas lain. Jika dibutuhkan, perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan pengajar. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi mesti terjalin dengan baik untuk menghindari kesalah pahaman.

Gunakan momen-momen semacam ini untuk mengasah keterampilan komunikasi daring yang dilakukan. Jika memang belum yakin dengan hasil tugas yang dikerjakan, segera hubungi pengajar. Lakukan sesegera mungkin untuk menunjukkan komitmen bahwa kita serius untuk belajar.

Kendati banyak siswa merasa kesulitan melakukan pembelajaran daring, jika sudah terbiasa, hal ini malah memberi kebebasan dan fleksibilitas tersendiri, yang tidak ditemui pada kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Di tengah penyebaran wabah Covid-19, pembelajaran daring semacam ini justru dapat menjadi alternatif jitu sebagai ganti pertemuan kelas atau pembelajaran tatap muka.

Menjaga kesehatan dimasa pandemi agar kosentrasi disaat pembelajaran jarak jauh.

Menjaga kesehatan sangat penting dimasa pandemi ini karena jika mahasiswa sakit   pembelajaran jarak jauh  akan terhambat. Cara menjaga kesehatan di masa pandemi ini yaitu dengan cara menjaga pola makan, menjaga jarak dengan lingkungan sekitar, jangan lupa memakai masker jika keluar dari rumah, selalu mencuci tangan dan jangan lupa olahraga yang teratur agar stamina tubuh terjaga.


Banyak beberapa mahasiswa berpendapat bahwa kuliah daring kurang efektif karena banyak tugas yang diberikan dosen selalu memberikan tugas diluar jam pengajaran, mahasiswa terkadang kurang paham yang diajarkan oleh dosen. Banyak juga mahasiswa yang berpendapat bahwa kuliah tatap muka lebih enak daripada kuliah daring. (*)

Sumber: https://siedoo.com/berita-30442



Film Bumi Manusia

Resensi Film Bumi Manusia
Editor : Qirana Wahida Putri 

Oleh : Aji Syamsul 

Sutradara : Hanung Bramantyo 
Produser : Frederica 
Penulis : Salman Aristo 
Pemain : Iqbal Ramadhan 
  Mawar Eva de Jong
  Sha Ine Febryanti 
  Ayu Laksmi 
  Donny Damara 
  Bryan Domani 
  Giorgino Abraham 
  Jerome Kurniawan 
Perusahaan produksi: Falcon Pictures Tanggal rilis : 15 Agustus 2019 (Indonesia)
Peresensi : Abdurahman Arianto 

Bumi Manusia merupakan film yang mengisahkan dua anak manusia yang menjalin cinta pada zaman kolonial awal abad ke-20. Film yang diadaptasi dari buku dengan judul sama karya Pramoedya Ananta Toer ini, menampilkan Minke (Iqbal Ramadhan) yang merupakan anak pribumi. Minke digambarkan dengan sosok yang berpemikiran revolusioner dan mengagumi kemajuan Eropa. Namun, tetap dipandang rendah oleh teman lainnya karena dia hanyalah seorang pribumi. 

Pertemuannya dengan Annelies (Mawar Eva de Jong) yang merupakan putri Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti) menimbulkan banyak prahara. Perasaan yang timbul di antara keduanya menimbulkan banyak pihak melarangnya, termasuk ayah dan Kakaknya. Juga kedekatan Minke dengan Nyai Ontosoroh membuat ayah Minke tak setuju karena dia hanyalah seorang Nyai yang sama rendahnya dengan binatang peliharaan. Namun, kemajuan pemikiran dan perjuangan Nyai membuat Minke semakin mengaguminya. 

Banyak polemik yang terjadi, seperti hilangnya hak asuh Nyai Ontosoroh atas Annelies, pernikahan yang tidak sah, hingga tuduhan atas pembunuhan membuat kebahagian Minke dan Annelies harus direnggut oleh hukum bangsa kolonial. 

Film yang berdurasi kurang lebih tiga jam ini sangat menarik untuk ditonton karena banyak sejarah yang diceritakan. Penggambaran alur cerita yang sangat ringan, kepiawaian pemeran dalam memerankan aktingnya sangat patut diapresiasi. Salah satunya yaitu karakter Nyai Ontosoroh yang digambarkan dengan sangat tegas dan berani dalam melawan bangsa kolonial Belanda. 

Dibalik kepiawaian pemeran, kelemahan dari film ini yaitu masih banyak polemik yang diangkat tidak sesuai dengan buku aslinya. Seperti, perdebatan antara Minke dengan Sarah dan Miriam de la Croix, kisah Nyai Ontosoroh dan Maiko yang tidak dikuak secara mendalam, hingga diskusi antara Minke dengan guru favoritnya yang mengajar bahasa dan sastra di HBS (HogereBurgerschool). Magda Peters hanya mendapat porsi sedikit di film ini. Selain itu, penggunaan CGI masih terlalu kasar. 

Walaupun begitu, film ini sangat cocok bagi generasi milenial. Selain sisi romance, banyak ilmu sejarah yang dapat kita pelajari dari film ini. Film ini mengingatkan kita bahwa bangsa kita dulu telah berjuang keras untuk kebebasan bangsa pribumi meskipun akhirnya kalah. Seperti kata Nyai Ontosoroh di akhir film, “Kita sudah melawan, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya”

Sabtu, 31 Oktober 2020

Rapat Terbuka Wisuda Ke-XVIII Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Bojonegoro


Reporter: Novianita Sari 




BOJONEGORO, C-Media.co.id - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Bojonegoro (STIEKIA) gelar rapat terbuka dalam rangka wisuda sarjana yang ke-XVIII, Sabtu (31/10/20) 

Acara ini bertempat di Hotel Dewarna Jl. Veteran Bojonegoro Lantai 3 yang berlangsung pada pukul 08.00 WIB, dengan diikuti oleh seluruh mahasiswa dan wali.

Kali ini STIEKIA meluluskan 121 sarjana dengan rincian 49 Sarjana Akuntansi dan 72 Sarjana Manajemen. Acara kali ini berjalan dengan khidmad walaupun ditengah pandemi. Namun tetap sesuai mengikuti protokoler kesehatan Covid-19 dengan menggunakan masker, cuci tangan, menggunakan handsanitaizer, bahkan menjaga jarak. 

Wisuda kali ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Al-Khairiyah, Dr. H. Sutrisno Rahmat, MM., M.Pd beserta jajaran Dewan Pembina; Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawanah, MH yang mengikuti melalui media virtual; Ketua Yayasan Al-Khairiyah, H.Yasmani S.Pdi., M.Pdi beserta seluruh jajaran pengurus yayasan; Pengawas Yayasan, Drs. H. Khoirul salim, M.Pd beserta jajaran; Dosen Karyawan serta panitia wisuda serta seluruh civitas akademika STIE Cendekia; orang Tua/wali wisudawan; serta seluruh wisudawan STIE Cendekia 

Rincian acara yang pertama adalah pelantikan wisudawan pemindahan tali atau kuncir yang diwakili oleh Ketua STIE Cendekia. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan janji wisudawan yang diikuti oleh seluruh wisudawan. 

Selanjutnya, sambutan Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawanah yang dilakukan secara virtual. Bupati berharap kepada mahasiswa/i STIE Cendekia Bojonegoro yang telah diwisuda pada hari ini, nantinya dapat memberikan peranan penting di lingkungan masing-masing dan dapat memberikan sebuah kontribusi di lingkungannya. 

Bupati Bojonegoro juga menyampaikan, salah satu bentuk pembangunan selain meningkatkan sarana fisik, pemkab Bojonegoro juga menaruh perhatian lebih dalam sumber daya manusia dimana pada zaman kali ini berada di industri 4.0 yang diharapkan seluruh lulusan dari STIE Cendekia bisa mempunyai kompetensi dan daya saing di bidang ilmu ekonomi maupun manajemen. 

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua STIE Cendekia, Tri Suwarno SH. MM. 

 "Selamat atas wisuda ke-18 anak-anaku, selamat datang hari baru dan cakrawala baru. Di situlah awal sebuah perjuangan dimulai," Ucapnya penuh haru. 

Pada keadaan yang seperti saat ini, tanpa disadari dari kita telah memasuki era baru digitalisasi, bagaimana pendidikan tinggi mampu memainkan peran dan sinergi untuk menentukan arah perjalanan hidup seseorang. Bahkan tentang keputusan visi dan misi untuk menjemput masa depan dengan memanfaatkan perubahan sejarah dan peradaban. 

Siapapun tidak akan menduga perubahan proses pembelajaran pendidikan yang telah mengalami perubahan dan pergeseran dengan cepat pun suka tidak suka kita harus menggunakan virtual dengan sistem pembelajaran daring. Wabah Covid-19 yang dihadirkan Allah sebagai peringatan kepada kita semua telah memaksa setiap umat untuk mengevaluasi diri serta menempatkan sesuatu yg sebelumnya kita tinggalkan, budaya hidup bersih bersahaja dengan pergaulan berperadaban. 

"Bapak ibu undangan dan wisudawan yg berbahagia. Kini zaman sudah jauh berkembang pada revolusi industri ke-3 yang di picu oleh komputer dan internet dengan cepat melahirkan industri ke-4 yaitu internet of and for everything big, data robotik, nano, tekhnologi, serta digital printing. Dan dengan cepat mengubah gaya hidup, cara bekerja, bahkan mempengaruhi cara menerapkan transformasi ilmu perkuliahan di perguruan tinggi." Tutur Ketua STIE Cendekia 

"Suka tidak suka pendidikan tinggi dalam hal ini stiekia harus memahami perkembangan sejarah kehidupan revolusi industri 4.0. Yang harus terlibat aktif kolaborasi dari dunia industri, meningkatkan kurikulum dan pengayaan didaktik dan metodik. 
Kami STIEKIA sedang mendisrupsi diri memastikan peta jalan transformasi pendidikan yang berorientasi pendidikan dari industri 2.0, 3.0, 4.0 ke 5.0 demi membantu mempersiapkan mahasiswa milenial generasi Tahun 2000 lebih siap menghadapi tantangan hidup persaingan pada bonus demografi Tahun 2030 dan panggilan sejarah era dan cara baru" Lanjutnya 

"Hari ini kami STIEKIA dengan bangga mempersembahkan putra putri terbaik kami menjadi sarjana baru. Sarjana yang unggul di bidang ekonomi. Sarjana yang berani menghadapi tantangan. Sarjana kewirausahaan dengan menset dan paradigma yang tangguh siap menjadi petarung masa depan. Sarjana dengan paradigma menjadi penyedia kerja bukan pencari kerja. Kami bangga karena lulusan tahun ini telah mampu memberi kontribusi yang nyata. Memberi warna baru bagi juniornya. Menjadi teladan dalam dunia nyata melalui Kabinet BEM." Tegasnya

Diakhir sambutannya, tak lupa Ketua STIE Cendekia memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan. 

"Kami atas nama lembaga dan civitas akademika menyampaikan terimakasih dan selamat berbahagia menjadi sarjana. Pesan kami sujud kan pencapaian mu untuk orang tua, keluarga dan orang-orang tercinta yang telah mengantarmu menjadi sarjana. Ada air mata keringat pengorbanan dan doa mereka. Selamat hadir di dunia nyata yaitu dunia kerja. Selamat semoga sukses" Ucapnya 

Dan yang terakhir adalah sambutan dari Ketua Yayasan Al-Khairiyah, H.Yasmani S.Pdi., M.Pdi yang juga berharap para wisudawan angkatan ke-XVIII STIEKIA Bojonegoro mempunyai jiwa enterpreneur yang tangguh di masyarakat dan juga mengaktualisasikan ilmu yang di dapat selama menempuh pendidikan untuk kehidupan sehari-hari dan memberikan warna serta bermanfaat di masyarakat.

Kamis, 22 Oktober 2020

GALERI C-MEDIA

 

PELATIHAN FOTOGRAFI VIDIOGRAFI DALAM JURNALISTIK


BEDAH BUKU



TIM REDAKSI 2020

Selasa, 29 September 2020

Memerangi Kebodohan


Reporter: M. Alifka Rizky
Editor: Novianita Sari

      Setiap orang pasti memiliki tokoh yang
dikagumi. Tokoh yang berpengaruh dan menjadi role model. Lalu, siapakah sosok teladanmu? 

      Nah, untuk segmen kali ini, kami juga memiliki sosok yang patut dijadikan role model dari STIE Cendekia. Siapakah itu? Beliau adalah Moh. Mustofa SE.MM. Pria yang akrab disapa Tofa ini merupakan alumnus dari Sekolah Tinggi llmu ekonomi Cendekia (STIEKIA). Beliau dulunya menempuh progam studi manajemen. 

       Barangkali kamu bertanya-tanya, siapakah Moh. Mustofa itu? Ya, bagi sebagian besar orang, Mustofa dikenal sebagai seorang pelopor. Semangatnya dalam memerangi kebodohan masyarakat memang patut diapresiasi, yang mana dalam kehidupan sehari-harinya selalu berkecimpung dalam masyarakat. Pada tahun 2015, beliau mendirikan Yayasan Padang Bulan yang bergerak dalam bidang pendidikan yaitu kejar paket B yang setara dengan pendidikan SMP dan Kejar Paket C setara dengan SMA. Progam kejar paket tersebut tidak berbayar.Bagi masyarakat Desa Mojodelik yang notabene hanya lulusan SD dan SMP program tersebut tentu sangat membantu. 

       Selain itu Yayasan Padang Juga mebawahi beberapa organisasi yaitu Taman Baca Masyarakat Raden Syahid, Raden Syahid Education Cater dan TPQ Al-Barokah. Beberapa organisasi tersebut melibatkan banyak masyarakat lokal yang mayoritas berusia remaja. 

       Banyak hal yang Ia dapat ketika menempuh belajar di STIE Cenddekia Bojonegoro, terutama mengenai ilmu manajemen. Menurut ia ilmu manajemen adalah suatu seni mengatur orang ataupun orang lain. 

      “Karena Manajemen adalah ilmu mengatur, jika seseorang dapat mengatur dirinya sendiri maka Ia memiliki kesempatan besar untuk mengatur orang lain.” Menurut Pria yang kini tinggal di Desa Mojodelik ini. 

        Maka, tidak heran jika setelah lulus dari STIE Cendekia Bojonegoro Ia mencoba menerapkan ilmunya dalam bidang wirausaha, tepatnya dibidang kontraktor dan suplayer air minum dan alat proyek di Proyek Blok Cepu. 

        Hal itu tak semata-mata Ia dapatkan ilmu secara instan. Selain aktif dalam pembelajaran, pria ini aktif juga dalam beberapa organisasi intra maupun ekstra kampus. Tahun 2008 tepatnya Ia aktif dalam organisasi intra kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa dan menjabat sebagai Mentri Luar Negri. Selain itu Ia juga aktif mengikuti organisasi ekstra kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjabat sebagai ketua komisyariat pada taun 2006, dan setelah itu menjadi ketua Cabang PMII Bojonegoro taun 2009-2010. 

       “Keluarlah dari zona nyamanmu maka kamu akan tau isi dunia”, ujar beliau. Wajar saja jiwa sosialnya begitu tinggi dikarenakan yang Ia dapat ketika berorganisasi. Bukankah Usaha tidak akan menghiyanati hasil? 

        Dan selain kegiatanya itu, sekarang Ia bekerja sebagai Pendamping Desa Kecamatan Gayam dan Dosen di Universitas Bojonegoro. 

       Semoga kedepannya STIE Cendekia bisa melahirnya banyak tokoh-tokoh inspiratif lain, yang bisa mengamalkan ilmunya dan menebar kebermanfaatan bersama.(*)