Senin, 28 September 2020

Problematika Kuliah Daring di Masa Pandemi

Reporter: Vera Sintya Dwiyanti

Editor: Novianita Sari



      Apa itu COVID-19? Menurut World Health Organization (WHO) COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Wabah COVID-19 juga telah melanda berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan. Pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk menjaga jarak dan pembatasan sosial. 

      Kebijakan jaga jarak berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia. Masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya karena hal ini menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Tersendatnya laju ekonomi mengakibatkan tertutupnya kebutuhan primer manusia untuk memenuhinya. Tak terkecuali bidang pendidikan ikut juga terdampak kebijakan ini. Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah/madrasah menjadi di rumah, membuat kelimpungan banyak pihak.


      Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah menghimbau perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pembelajaran secara online. Banyak perguruan tinggi yang cepat merespon intruksi pemerintah, tidak terkecuali Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Cendekia Bojonegoro dengan mengeluarkan surat edaran tentang pencegahan penyebaran covid 19 di lingkungan STIE Cendekia Bojonegoro.

      Di surat edaran tersebut ada 4 poin dan salah satunya adalah anjuran untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar melalui daring. Guna mendukung pembelajaran secara daring, STIE Cendekia Bojonegoro telah menyiapkan sistem pendukung akademik salah satunya yaitu classroom. Melalui sistem itu, dosen dapat mengunggah materi pembelajaran dan memberikan tugas. Biasanya berupa powerpoint, video, tulisan tangan, dan rekaman suara.

      Walaupun kebijakan pembelajaran daring bertujuan untuk membatasi jarak antar individu dan menekan penyebaran covid 19, namun metode pembelajaran daring memiliki beberapa kekurangan. Seperti tidak semua mahasiswa memiliki fasilitas yang memadai untuk pembelajaran daring. Fasilitas yang dibutuhkan seperti jaringan internet, laptop, komputer, telepon seluler, dan sebagainya. Seringkali terdapat gangguan seperti mahasiswa sulit dihubungi dan terjadi kerusakan pada peralatan yang digunakan.

       Selain itu, pembelajaran daring mengharuskan mahasiswa mengeluarkan biaya cukup mahal untuk membeli kuota data internet. Terutama jika pembelajaran dalam bentuk konferensi video pasti akan menghabiskan kuota data internet cukup banyak. Lebih lanjut, ada sebagian mahasiswa yang mengalami kesulitan sinyal seluler. Tidak semua tempat tinggal mahasiswa terdapat konektivitas sinyal yang memadai.

       Beberapa kekurangan dari metode pembelajaran daring dapat diatasi dengan mudah, tetapi di sisi lain ada kekurangan yang sulit diatasi. Harus diakui bahwa pembelajaran daring memberikan dampak terhadap materi pembelajaran. Pada awal semester, dosen membuat rencana pembelajaran memuat materi atau topik yang akan dibahas setiap pertemuan. 

       Dengan adanya kebijakan kuliah daring, rencana pembelajaran tersebut akan terganggu. Kecepatan pembahasan materi secara tatap muka berbeda dengan kecepatan pembahasan materi secara daring. Sehingga terdapat kemungkinan beberapa materi tidak sempat dibahas selama periode perkuliahan. 

       Perkuliahan tetap akan dapat berjalan baik selama terdapat kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Bagaimanapun juga pembelajaran daring merupakan hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko  penyebaran covid 19 dan situasi segera membaik. Dengan diberlakukannya social distancing semoga masyarakat mematuhi hal tersebut. Setidaknya dengan melakukan kebijakan yang diterapakan pemerintah dapat membantu mengurangi angka resiko terjangkit. Sehingga situasi dapat kembali normal dan perkuliahan kembali seperti sedia kala. (*)

0 komentar:

Posting Komentar