This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 September 2020

Memerangi Kebodohan


Reporter: M. Alifka Rizky
Editor: Novianita Sari

      Setiap orang pasti memiliki tokoh yang
dikagumi. Tokoh yang berpengaruh dan menjadi role model. Lalu, siapakah sosok teladanmu? 

      Nah, untuk segmen kali ini, kami juga memiliki sosok yang patut dijadikan role model dari STIE Cendekia. Siapakah itu? Beliau adalah Moh. Mustofa SE.MM. Pria yang akrab disapa Tofa ini merupakan alumnus dari Sekolah Tinggi llmu ekonomi Cendekia (STIEKIA). Beliau dulunya menempuh progam studi manajemen. 

       Barangkali kamu bertanya-tanya, siapakah Moh. Mustofa itu? Ya, bagi sebagian besar orang, Mustofa dikenal sebagai seorang pelopor. Semangatnya dalam memerangi kebodohan masyarakat memang patut diapresiasi, yang mana dalam kehidupan sehari-harinya selalu berkecimpung dalam masyarakat. Pada tahun 2015, beliau mendirikan Yayasan Padang Bulan yang bergerak dalam bidang pendidikan yaitu kejar paket B yang setara dengan pendidikan SMP dan Kejar Paket C setara dengan SMA. Progam kejar paket tersebut tidak berbayar.Bagi masyarakat Desa Mojodelik yang notabene hanya lulusan SD dan SMP program tersebut tentu sangat membantu. 

       Selain itu Yayasan Padang Juga mebawahi beberapa organisasi yaitu Taman Baca Masyarakat Raden Syahid, Raden Syahid Education Cater dan TPQ Al-Barokah. Beberapa organisasi tersebut melibatkan banyak masyarakat lokal yang mayoritas berusia remaja. 

       Banyak hal yang Ia dapat ketika menempuh belajar di STIE Cenddekia Bojonegoro, terutama mengenai ilmu manajemen. Menurut ia ilmu manajemen adalah suatu seni mengatur orang ataupun orang lain. 

      “Karena Manajemen adalah ilmu mengatur, jika seseorang dapat mengatur dirinya sendiri maka Ia memiliki kesempatan besar untuk mengatur orang lain.” Menurut Pria yang kini tinggal di Desa Mojodelik ini. 

        Maka, tidak heran jika setelah lulus dari STIE Cendekia Bojonegoro Ia mencoba menerapkan ilmunya dalam bidang wirausaha, tepatnya dibidang kontraktor dan suplayer air minum dan alat proyek di Proyek Blok Cepu. 

        Hal itu tak semata-mata Ia dapatkan ilmu secara instan. Selain aktif dalam pembelajaran, pria ini aktif juga dalam beberapa organisasi intra maupun ekstra kampus. Tahun 2008 tepatnya Ia aktif dalam organisasi intra kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa dan menjabat sebagai Mentri Luar Negri. Selain itu Ia juga aktif mengikuti organisasi ekstra kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjabat sebagai ketua komisyariat pada taun 2006, dan setelah itu menjadi ketua Cabang PMII Bojonegoro taun 2009-2010. 

       “Keluarlah dari zona nyamanmu maka kamu akan tau isi dunia”, ujar beliau. Wajar saja jiwa sosialnya begitu tinggi dikarenakan yang Ia dapat ketika berorganisasi. Bukankah Usaha tidak akan menghiyanati hasil? 

        Dan selain kegiatanya itu, sekarang Ia bekerja sebagai Pendamping Desa Kecamatan Gayam dan Dosen di Universitas Bojonegoro. 

       Semoga kedepannya STIE Cendekia bisa melahirnya banyak tokoh-tokoh inspiratif lain, yang bisa mengamalkan ilmunya dan menebar kebermanfaatan bersama.(*)

Gagal Sebelum Berhasil, Berhasil Sesudah Gagal

Reporter: Ike vina
Editor: Novianita Sari



        Maret Athin Mubaidhoah atau yang akrab dipanggil Maret ini lahir dibulan yang sama dengan panggilannya yaitu pada 01 Maret 1999. Maret adalah Mahasiswa Akuntansi STIE Cendekia Bojonegoro, ditahun 2020 sekarang Maret menginjak disemester 7. Maret yang selalu mendapat IPK diatas 3 dan begitu aktif di Organisasi Mahasiswa Kampus(ORMAWA) Maret menjadi salahsatu mahasiswa penerima bidikmisi di STIE Cendekia Bojonegoro, ORMAWA mulai dari HMJ Akuntansi, Gmail dan Gemapala diikuti oleh Maret dan ia juga ikut tergabung di BEM tak hanya itu Maret juga mengikuti Organisasi Mahasiswa eksternal kampus yaitu PMII. Tahun 2017 adalah awal Maret masuk di Kampus STIE Cendekia Bojonegoro sebagai Mahasiswa Akuntansi Semester 1, di semester 1 ini Maret pertama kali membuat proposal PKM tentang “manisan kedondong” Namun disaat proposal itu diajukan dan saat pengumuman ternyata Maret belum lolos. Namun Maret tidak menyerah ia mencoba lagi membuat proposal PKM di semester 2 & 3 dan hasilnya masih sama Maret belum juga lolos. 

       Kegagalan hari ini adalah hasil pengalaman untuk memperoleh keberhasilan nantinya. Di tahun 2018 disemester 3 dan 4. Maret mengikuti acara seminar entrepreneur di berbagai kampus negeri yang ada di Surabaya dan Maret juga sering mengikuti lomba bussiness plan, Maret mengikuti seminar dan juga lomba tersebut dengan 2 teman kampusnya elevin dan reni. Ada satu lomba yang menang namun di babak finalnya tidak lolos. 

       Tahun 2019 Maret dipercaya untuk menjabat sebagai wakil ketua di Organisasi Mahasiswa HMJ Akuntansi disemester 5, Maret juga mengikuti penelitian dosen milik pak soberi tentang “Analisis aktivitas lansia berdasarkan passion di desa ledok kulon. Dan disemester 6 ditahun 2020 Maret dipercaya dan bisa bertanggung jawab untuk menjabat sebagai ketua di HMJ Akuntansi dan ia juga mengikuti KBMI, Cartesion dan PHP2D. 

       Dan disinilah Maret sebagai ketua HMJ Akuntansi bersama para anggota HMJ Akuntansi yang terdiri dari 11 orang membuat sebuah proposal PHP2D yang memang diadakan oleh dikti dalam situasi pandemi covid 19, pihak kampus memang mewajibkan semua ormawa untuk ikut dan mau tidak mau HMJ Akuntansi juga harus membuat, Maret dengan 11 anggota PHP2D akhirnya membuat dan mengajukan proposal dengan judul “DILEMA(Budidaya Lele Dan Magot). Menyelesaikan proposal saat H 1 pengiriman proposal membuat Maret dkk tidak berharap lebih dengan hasil akhirnya nanti, Namun apa yang disangka pengumuman kelolosan proposal sudah diumumkan dan Maret dkk entah mau sedih atau senang mereka berhasil membuat proposal yang didanai oleh Dikti yaitu proposal PHP2D tentang “DILEMA(Budidaya Lele Dan Magot). 

       Awalnya mereka sudah mengira bakal tidak lolos dan tidak didanai namun perkiraan mereka meleset jauh, akhirnya HMJ Akuntansi berhasil lolos PHP2D ditahun 2020 ini dengan diketuai Maret dan 11 anggota lainnya dan sekarang mereka sedang menjalankan kegiatan PHP2D “DILEMA(Budidaya Lele Dan Magot) di Desa Sukowati Kec.Kapas Kab.Bojonegoro.(*)

MASIH RAGU DENGAN BERORGANISASI ATAU KULIAH?


Reporter: Vera Sintya Dwiyanti 
Editor: Novianita Sari

Secara umum sebagian besar mahasiswa
baru dan orang tua beranggapan bahwa organisasi menjadi hal yang mengganggu aktivitas akademis. Hal ini disebabkan karena terdapat sebagian mahasiswa yang aktif di organisasi tidak bisa mengatur antara waktu kuliah dan organisasi, sehingga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah. 

Namun sekarang bukan eranya lagi aktivis IPK-nya tipis. Mahasiswa yang berorganisasi harus membiasakan diri untuk menjadi aktivis di dalam dan di luar kampus. Seperti mahasiswa STIE Cendekia Bojonegoro yang bernama M. Alifka Rizky atau yang kerap disapa Riky. Ia menjadikan organisasi sebagai pendukung prestasi di kampus serta untuk pengembangan diri. 

Saat ini Rizky menjabat sebagai Ketua Rayon Lintang Songo PMII Cendekia Bojonegoro. Sebelumnya ia juga sudah banyak pengalaman dalam berorganisasi seperti menjadi Hartaka Pramuka SMKN Purwosari, Ketua TBM Raden Syahid, COE PIK-R Kabupaten Bojonegoro, Insan Genre Kabupaten Bojonegoro dan yang terakhir pada tahun 2018 menjabat sebagai Ketua Umum Cmedia.

“Cara membagi waktu antara kuliah dan organisasi, biasanya saya membuat jadwal di kalender hp untuk sebagai pengingat kegiatan apa saja yang akan saya lakukan setiap harinya. Jadi ketika bangun pagi sudah ada beberapa kegiatan yang harus saya selesaikan.” ujar Ketua Rayon Lintang Songo PMII Cendekia Bojonegoro ini saat ditanya mengenai cara pembagian waktu kuliah dan organisasi. 

Menurut Rizky banyak dari mahasiswa yang ingin pintar, tetapi tidak banyak dari mereka yang ingin belajar dan banyak dari mereka yang ingin sukses tapi tidak banyak dari mereka yang mau berproses. Pada intinya mahasiswa harus selalu memupuk semangat dan komitmennya demi terwujud idealismenya. Kesuksesan dalam berorganisasi tidak bisa dinilai dengan banyaknya organisasi yang diikuti. Akan tetapi, seberapa besar kontribusi nyatanya dalam organisasi yang dijalankannya tersebut. 

(*) Profil Singkat 
Nama : M. Alifka Rizky 
TTL : Bojonegoro, 22 Mei 2000 
Alamat : Dk.Gledegan Ds. Mojodelik Kec. Gayam Kab. Bojonegoro

YES ORGANISASI! YES AKADEMISI!

Reporter : Vera Sintya Dwiyanti 

Editor: Novianita Sari

      Sebagian mahasiswa masih menganggap bahwa organisasi merupakan suatu hal yang tidak penting atau masih belum menyadari pentingnya aktif berorganisasi selama kuliah. Ada mahasiswa yang beranggapan bahwa yang terpenting adalah IPK tinggi. Tetapi menurut sebagian mahasiswa lainnya, aktif berorganisasi merupakan suatu hal yang sangat penting. 

       Seperti mahasiswa STIE Cendekia Bojonegoro yang bernama Muhamad Abdul Rohman yang biasa disapa Rohman ini. Ia berfikir bahwa di luar sana ada banyak pengalaman berharga yang nantinya sangat dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja dan tidak akan didapatkan jika hanya menjadi mahasiswa KUPU- KUPU (KUliah PUlang – KUliah PUlang). 

       Pengalaman berharga yang dimiliki Rohman seperti Ketua Unit Kegiatan Lembaga Dakwah Mahasiswa Cendekia (LDMC) STIE Cendekia Bojonegoro, MENKO SOSMAGA BEM STIE Cendekia Bojonegoro, Presbem BEM STIE Cendekia Bojonegoro, Ketua Ikatan Pemuda NU Kec.Purwosari, Wakil Ketua Karang Taruna Desa Ngrejeng Kec. Purwosari, Sekretaris Pengurus Ranting NU Desa Ngrejeng Kec.Purwosari, dan Dewan Pembina Organisasi Madrasah Diniyah Daarun Naja. 

      Selain banyaknya pengalaman organisasi, ia juga sudah memiliki pengalaman kerja seperti menjadi staf Tata Usaha MTS AL-Huda Ngrejeng pada tahun 2018 dan Praktek Kerja Nyata Bidang Sumber Daya Manusia di PT.Tunggang Jagad pada tahun 2019. 

       Kesibukan saat ini yang dilakukan oleh

Rohman ini adalah pengembangan usaha bonsai, serta aktif di beberapa keorganisasian kepemudaan ditingkat desa- kecamatan. Selain itu juga membuka pemberdayaan masyarakat terkait wifi gratis dan pendampingan belajar. 
 
      Menurut Rohman cara untuk membagi waktu kuliah dan organisasi itu harus saling bersamaan atau tidak boleh saling terganggu. Seperti saat ia menjabat ketua UKM LDMC pada saat masih semester 2. Ia menerapkan sistem jadwal dan ketepatan waktu. Ia sering menjadwal kegiatannya di organisasi bisa berkumpul mulai jam sekian hingga sekian, lanjut ke kegiatan lainnya. 

      “Mendisiplinkan diri sendiri dengan jadwal yang dibuat sendiri serta jadwal kegiatan, agar tidak bertabrakan antara waktu kuliah dengan organisasi.” ujar Presbem STIE Cendekia Bojonegoro tahun 2019 ini saat ditanya cara membagi waktu antara kuliah dan organisasi. 

       Motto hidup Rohman yaitu “Dadio wong ngalah iku mboten kalah. Lan dadio wong engkang iso manfaati liyan.” Berarti bahwa jadi orang mengalah itu tidak kalah dan jadi orang harus bisa bermanfaat dengan seksama. 

      Jadi ada banyak cara dan alasan untuk kita bisa beroganisasi. Prioritaskan apa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu, buat jadwal kegiatan agar semua bisa berjalan dengan lancar tanpa meninggalkan salah satu antara akademis dan organisasi. (*) 

Profil Singkat Nama  : Muhamad Abdul Rohman 
TTL                               : Bojonegoro, 28 Februari 1997 
Alamat                           : Dk.Chili Ds. Ngrejeng Kec. Purwosari Kab.Bojonegoro

My Voice

Editor: Novianita Sari

1.Nanto/ Manajemen 7A 
“Pembelajaran daring efektif jika dilaksanakan saat pandemi untuk mengurangi resiko penyebaran virus corona. Namun pelajaran daring bisa terhambat apabila sinyal internet kurang mendukung, Banyak materi yang terkadang sulit dimengerti apabila tidak dijelaskan secara langsung atau tatap muka.” 


 2. Makhdum Rokhim/ Manajemen 7A “Pembelajaran daring akan sulit dipahami oleh mahasiswa dan mungkin dari dosen pun dari mata kuliah yang mampu akan juga tidak sesuai dengan targetnya. Selain mungkin dari beberapa mahasiswa yang terhalang oleh sinyal, publik speaking dari mahasiswa pun juga akan tidak ada peningkatan.” 
 


3. Reni/Akuntansi 7A “Menurut saya pembelajaran secara daring kurang efektif karena materi yang di berikan tidak semua di pelajari oleh mahasiswa/I tak hanya itu perkuliahan daring juga membuat minat belajar mahasiswa/I berkurang, karena hanya di berikan link materi atau ppt saja menurut saya itu kurang efesien selain sinyal apalagi yang tinggal jauh dari kota sangat di resahkan oleh adanya daring ini.”


4. Rizal Aryanto/ Akuntansi 7A “Perkuliahan daring membuat kita menjadi lebih memotivasi dalam memanfaatkan teknologi informasi masa kini , keefektifan dari pembelajaran daring ini juga menjadikan waktu lebih fleksibel. Jadi hasil dari pembelajaran daring ini bukan hanya tentang memanfaatkan teknologi informasi tapi juga dapat mengasilkan pengalaman lain yang lebih penting untuk kehidupan kita kedepanya.“


 5. Uswatun Hasanah/ Manajemen 5A “Perkuliahan daring tidak efektif karena tidak semua mahasiswa memiliki jaringan yang bagus, materi akan sulit dipahami. Selain itu masalah waktu dalam perkuliahan daring sehari hari banyak dosen yang tidak tepat waktu untuk memulai perkuliahan dan banyak mahasiswa yang punya kesibukan lain di pandemi ini secara tidak langsung kuliah menjadi ketersampingan dan tidak difokuskan.“ 


6. Diah Hanif Lutfiah/ Manajemen 5A 
 “ Perkuliahan daring mengharuskanskan proses pembelajaran dengan teknologi di masa sekarang, tetapi tidak efektif karena kecepatan sinyal di setiap daerah berbeda-beda dan mempunyai pengaruh besar terhadap keberlangsungan pembelajaran, mengakibatkan pembelajaran tidak berjalan dengan baik dan kedua yaitu tingkat kefokusan pembelajaran"


7. Julianto/ Akuntasi 5A “Perkuliahan daring sangat tidak efektif untuk pembelajaran dari rumah, karena tidak semua daerah sudah terjangkau jaringan internet. Tetapi saya tidak perlu tiap hari ke kota untuk mengikuti perkulihan sedangkan tidak enak nya saya jika perkulihan secara daring yaitu saya sering tidak fokus saat mengikuti mata perkuliahan." 

 8. Intan Widya/ Akuntasi 5A “Menurut saya pribadi tentang pembelajaran daring atau sistem online membuat saya bingung antara membagi waktu dan membantu orang tua jualan dan kuliah daring kerena waktunya bebarengan . akan tetapi dengan berjalanya waktu akan terbiasa dan menurut saya tidak ada masalah. Dan semoga wabah ini cepat berakhir dan bisa melakukan sistem pembelajaran tatap muka lagi.” 

 

9. Delia Kolifatumala/ Akuntansi 3A “Menurut saya perkuliahan / pembelajaran secara daring kuran efektif karena tidak leluasanya / kurangnya penjelasan tentang materi perkuliahan akan tetapi mau bagaimanapun itu kita bisa menerima kenyataan dan ters mematuhi anjuran dari pemerintah serta bisa mengambil sisi positif dibalik pandemi tersebut.“ 


 10. Indah Kurniasari/ Akuntansi 3A 
“Kalo menurut saya perkuliahan darring agak kurang efektif soalnya belum tentu setiap daerah mempunyai sinyal yg banyak, masih banyak daerah yg belum ada sinyal sma sekali dan banyak temen" yg belum punya android efektifnya bisa belajar online dan jg bisa mengerjakan pekerjaan dlm tempat yg sama.” 


 11.Sofiyana/ Manajemen 3A “Perkuliahan daring mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tentang masalah sinyal, kuota nya buat ngakses materi, kurangnya kepahaman menguasai materi, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, cukup sulit bagi pelajar untuk dapat memahami sekaligus mengerjakan soal2 yang di berikan, perlu pemahaman yang cukup serius.” 


12.Widya Septiana/ Manajemen 3A “Pembelajaran daring lebih fleksibel karena mudah untuk mengakses materi pembelajaran, sehingga tidak memakan banyak waktu untuk pergi ke kampus seperti biasanya. Tetapi, materi pembelajaran yang didapatkan kurang tersampaikan sepenuhnya. Selain itu juga, membuat mata mudah lelah karena harus menatap layar gadget terlalu lama ketika mengikuti kuliah daring.

Suara Mahasiswa

Reporter: Sri Wahyuni 

Editor: Novianita Sari


Kita tahu bahwa covid 19 menyebar di Indonesia pada bulan Maret 2020 lalu dan hingga sekarang masih menyebar luas di berbagai penjuru. Presiden, TNI, Polri, Dokter dan masyarakat sudah berupaya untuk memerangi covid 19 tapi belum juga berhasil bahkan setiap harinya sekarang bertambah ribuan kasus baru yang terkena covid 19. Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak dalam penambahan jumlah orang yang terkena corona virus. Update tanggal 17 september 2020 pada pukul 12.00 WIB di 34 provinsi tercatat 232.628 kasus positif terkena covid 19 dengan 166.686 sembuh dan 9.222 meninggal. 

Dengan demikian imbas adanya covid 19 sangat dirasakan. Misalnya, lulusan SMK tahun ini sulit mendapatkan pekerjaan di karenakan banyak perusahaan yang tidak membuka lowongan pekerjaan. Pasar yang semakin sepi mengakibatkan para penjual sepi bahkan banyak yang merugi. Bahkan banyak sekali buruh-buruh pabrik yang di berhentikan paksa. 

Imbas covid 19 juga di rasakan dibidang pendidikan juga mulai TK, SD/MI, SMP/SLTP, SMA/SMK/SLTA dan perguruan tinggi. Untuk mengurangi penyebaran virus covid19 pemerintah memutuskan agar semua bisa belajar secara daring/online dari rumah. Hal tersebut pastinya tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan, seperti hasil wawancara dari salah satu mahasiswa perguruan tinggi Surabaya. Ia menuturkan bahwa saat kuliah daring memerlukan biaya yang lebih besar khususnya untuk membeli paket data supaya tidak tertinggal pelajaran. Tidak hanya itu saja bahkan ia harus membayar uang kuliah secara full padahal ia tidak mendapatkan fasilitas yang sama seperti pada saat pembelajaran offline, jelasnya. 
Mahasiswa tersebut juga menuturkan bahwa dalam proses perkuliahan daring/online ini juga sering mendapatkan tugas daripada penjelasan materi dari dosen. Sehingga, mahasiswa harus pandai dalam memahami materi yang di berikan dosen. Entah itu bertanya kepada kakak tingkat, mencari di google maupun berandai-andai sendiri. Tetapi itu semua tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk tetap belajar dan memperluas wawasannya. 

Sebagian besar mahasiswa juga merasakan hal tersebut semua tindakan pasti ada kelebihan dan kekurangannya tergantung pada diri sendiri bagaimana cara kita untuk melewatinya. Dan kita harus patuh dan mendukung upaya pemerintah untuk melawan penyebaran virus covid19 sehingga kita bisa menjalankan aktivitas kegiatan belajar dan mengajar seperti biasa, jelasnya. Tetaplah patuhi himbauan pemerintah untuk jaga jarak, memakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan dan bepergian keluar rumah seperlunya saja. Sama-sama kita lawan covid19.(*)

Kegiatan Positif Di Tengah-Tengah Pandemi Covid19


Reporter :Sri Wahyuni

Editor: Novianita Sari

Di saat pandemi seperti banyak sekali yang merasakan dampaknya entah dari segi perekonomian, pendidikan maupun sosial. Untuk menyikapi itu semua bisa melakukan hal positif yang dapat menguntungkan diri sendiri maupun orang lain.

Jualan Online 
Jualan online adalah proses jual/beli barang atau jasa melalui media internet. Anak millenial sekarang ini pasti punya handphone bahkan mereka susah dipisahkan oleh handphonenya. Dengan hal tersebut kita bisa menggunakannya ke hal-hal positif yang menguntungkan misalnya jualan online. Jadi, waktu kita tidak terbuang sia-sia dengan pasrah dan menunggu kapan pembelajaran offline kapan di lakukan. Dan dari keuntungan jualan tersebut kita beli paket data tanpa membebani orang tua. 

Budidaya
Budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk di ambil manfaat atau hasil panennya. Hidup jangan seperti daun yang pasrah dengan angin ke mana dia akan membawanya. Jadi, jangan terpaku dan terdiam dengan kondisi alam sekarang ini kita harus bekerja keras dan bangkit agar tetap bisa hidup dimasa pandemi sekarang ini. Uang tidak akan datang dengan sendirinya kalau kita mau berusaha. Suatu perubahan kecil akan menjadikan hasil yang amat besar. 

Kerajinan 
kerajinan tangan atau hasta karya adalah kegiatan seni yang menitikberatkan pada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga estetis. Yang punya keterampilan tapi enggak di kembangkan sayang dong pastinya. Bahkan terkadang keterampilan yang di miliki menjadi sumber rezeki yang tak terduga. Keterampilan membuat kerajinan setiap orang pasti berbeda-beda ada yang berketerampilan merajut, membuat hiasan bahkan membuat kaligrafi dari kulit telur. So mari kembangkan keterampilan yang anda miliki.(*)