Reporter: M. Alifka Rizky
Editor: Novianita Sari
      Setiap orang pasti memiliki tokoh yang
dikagumi. 
Tokoh yang berpengaruh dan menjadi role model. Lalu, 
siapakah sosok teladanmu? 
      Nah, untuk segmen kali ini, kami juga memiliki 
sosok yang patut dijadikan role model dari STIE 
Cendekia. Siapakah itu? Beliau adalah Moh. Mustofa 
SE.MM. Pria yang akrab disapa Tofa ini merupakan 
alumnus dari Sekolah Tinggi llmu ekonomi Cendekia 
(STIEKIA). Beliau dulunya menempuh progam studi 
manajemen. 
       Barangkali kamu bertanya-tanya, siapakah Moh. 
Mustofa itu? Ya, bagi sebagian besar orang, Mustofa 
dikenal sebagai seorang pelopor. Semangatnya dalam 
memerangi kebodohan masyarakat memang patut 
diapresiasi, yang mana dalam kehidupan sehari-harinya 
selalu berkecimpung dalam masyarakat. Pada tahun 
2015, beliau mendirikan Yayasan Padang Bulan yang 
bergerak dalam bidang pendidikan yaitu kejar paket B yang setara dengan pendidikan SMP dan Kejar Paket 
C setara dengan SMA. Progam kejar paket tersebut tidak berbayar.Bagi masyarakat Desa Mojodelik yang 
notabene hanya lulusan SD dan SMP program tersebut tentu sangat membantu. 
       Selain itu Yayasan Padang Juga mebawahi beberapa organisasi yaitu Taman Baca Masyarakat Raden 
Syahid, Raden Syahid Education Cater dan TPQ Al-Barokah. Beberapa organisasi tersebut melibatkan 
banyak masyarakat lokal yang mayoritas berusia remaja. 
       Banyak hal yang Ia dapat ketika menempuh belajar di STIE Cenddekia Bojonegoro, terutama mengenai 
ilmu manajemen. Menurut ia ilmu manajemen adalah suatu seni mengatur orang ataupun orang lain. 
      “Karena Manajemen adalah ilmu mengatur, jika seseorang dapat mengatur dirinya sendiri maka Ia 
memiliki kesempatan besar untuk mengatur orang lain.” Menurut Pria yang kini tinggal di Desa Mojodelik ini. 
        Maka, tidak heran jika setelah lulus dari STIE Cendekia Bojonegoro Ia mencoba menerapkan ilmunya 
dalam bidang wirausaha, tepatnya dibidang kontraktor dan suplayer air minum dan alat proyek di Proyek Blok 
Cepu. 
        Hal itu tak semata-mata Ia dapatkan ilmu secara instan. Selain aktif dalam pembelajaran, pria ini aktif 
juga dalam beberapa organisasi intra maupun ekstra kampus. Tahun 2008 tepatnya Ia aktif dalam organisasi 
intra kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa dan menjabat sebagai Mentri Luar Negri. Selain itu Ia juga 
aktif mengikuti organisasi ekstra kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjabat 
sebagai ketua komisyariat pada taun 2006, dan setelah itu menjadi ketua Cabang PMII Bojonegoro taun 
2009-2010. 
       “Keluarlah dari zona nyamanmu maka kamu akan tau isi dunia”, ujar beliau.
Wajar saja jiwa sosialnya begitu tinggi dikarenakan yang Ia dapat ketika berorganisasi. Bukankah Usaha 
tidak akan menghiyanati hasil? 
        Dan selain kegiatanya itu, sekarang Ia bekerja sebagai Pendamping Desa Kecamatan Gayam dan Dosen 
di Universitas Bojonegoro. 
       Semoga kedepannya STIE Cendekia bisa melahirnya banyak tokoh-tokoh inspiratif lain, yang bisa 
mengamalkan ilmunya dan menebar kebermanfaatan bersama.(*)






 





















 
  















 
