This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 September 2020

Young Entreprenuer Campus

Reporter: Qirana Wahida Putri 

Editor: Novianita Sari





Firdausi Nuzula merupakan salah satu mahasiswa jurusan akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Bojonegoro. Sekarang ini ia telah berhasil menjadi owner dari usaha Rajut Crobo Bojonegoro. Usaha rajut crobo tersebut dirintis sejak ia masih menduduki masa perkuliahan lebih tepatnya yaitu pada tahun 2016. 

Asal mula usaha kak firdausi ini berawal dari adanya PKM atau program kreativitas mahasiswa di kampus saat semester satu, dimana pada waktu itu diwajibkan untuk mengajukan proposal PKM atau program kreativitas mahasiswa. Pada saat itu juga terdapat kerajinan fanel yang lagi tren–trennya dimasa itu, awalnya ia mau mengajukan kerajinan tersebut namun sayangnya ditolak oleh dosen karena sudah banyak yang mengambil kerajinan fanel dan mencoba mengajukan judul lain yaitu kerajinan rajut, setelah mengajukan dan ternyata langsung diterima oleh dosen.
 
Sedikit cerita dari kak firda, ia sebenarnya sempat bingung ketika judul tersebut diterima, karena ia tidak bisa ngerajut dan lama kelamaan muncul rasa penasaran buat bikin rajutan itu bagaimana, kemudian ia melihat - lihat di youtube sambil diajari ibunya. Banyak orang zaman dulu yang bisa nyongket, namun model- modelnya tidak bervariasi. Dan akhirnya ia belajar teknik dasar nya dari ibunya, dan untuk model-modelnya nya lihat di youtube. Dan memulainya belajar dengan beraneka ragam variasi model-model produk rajutan. 

Kak firda ini mengembangkan usaha nya sejak tahun 2018, setiap ada lomba pasti rajutnya diikutkan, namun belum pernah ada yang lolos. Ia pernah mengikuti lomba Bisnis plan, LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah), pengabdian masyarakat, dan festival payung rajut indonesia tahun 2019. Namun dengan kegagalanya itu ia tidak pernah menyerah, ia terus mencoba dan mencoba. Dengan komitmen tekad yang kuat ia ingin memperbaiki agar semisal ada lomba lagi bisa menampilkan yang terbaik. 

Beberapa bulan kedepan setelah memperbaiki karyanya, ia mampu mengembangkannya menjadi lebih pesat lagi. Usaha crobo tersebut melibatkan teman - teman komunitas rajut untuk produksinya dan untuk pemasarannya dengan adanya reseler. Komunitas rajut tersebut barada di desa Kenep kecamatan Balen kabupaten Bojonegoro. Untuk penjualannya usaha crobo ini menggunakan sistem Pre Order ( PO ), yamg dijual melalui sarana media online diantaranya yaitu Whattsap, Instagram, Facebook dan mempromosikannya ke sekolah – sekolah. untuk jangkauan penjualannya keberbagai kota mulai dari dalam kota sampai luar kota, Papua, Bogor, Sidoarjo, Bekasi, dan lain-lain. 

Setiap usaha pasti membutuhkan pengorbanan, begitu juga kak firda ini. Pengorbanannya itu harus kuat mental kalau ada kritikan dan masukan dan harus siap meluangkan waktu. Biasanya kalau lagi banyak orderan harus siap lembur sampai malam. Dalam usaha pasti pernah mengalami jatuh bangun. 

Tantangan bagi kak firdausi sendiri yaitu harus bisa mengikuti perkembangan dari masa ke masa bisa dibilang yang lagi viral. Kalau zaman dulu hanya buat tas saja, sekarang harus bisa buat karya yg lain yang mengikuti tren saat ini. Contohnya seperti ini kita sekarang berada di masa pandemi dimana semua orang diwajibkan untuk memakai masker. Dari situ dapat dijadikan produk masker dari hasil rajutan. Itu merupakan peluang baginya. Banyak orang yang mencari masker yang unik untuk dipakai. Selain nyaman dipakai juga terlihat cantik bagi yang memakainya. Di sisi lain kak firdausi ini juga mengalami kendala dalam menjalankan usaha rajut crobo tersebut. Tidak adanya admin yang memegang media sosial membuat nya kurang nyaman. Tetapi itu tetaplah bisa di atasi dengan dirinya sendiri. 

Kak firdausi ini termotivasi menjalankan usaha crobo dari membaca buku motivasi dan buku sukses story seseorang, yang dapat membuat usahanya semakin berkembang. Kak firda berharap sutu hari nanti bisa membuka lapangan kerja lebih banyak lagi dan bisa memperluas pangsa pasarnya.(jelas Firdausi Nuzula).(*)

Mamud (Kurma Selimut)

Reporter: Suci Novita Sari, Vera Sintya Dwiyanti 

Editor: Novianita Sari




Sebagian besar orang yang ada di muka bumi ingin menjadi orang sukses. Namun untuk meraih kesuksesan diperlukan usaha dan kerja keras. Sama halnya mahasiswa STIEKIA yang bernama Elevin Angga Dwi Julianti atau lebih sering disapa Elevin. 

Gadis yang lahir di Trenggalek pada tanggal 13 Juli 1998 ini sudah berani mencoba untuk berbisnis. Karena keterbatasan ekonomi keluarga dan untuk menambah uang jajan, sehingga ia berniat untuk menjalankan usahanya sampai saat ini. 

Salah satu usahanya yaitu berjualan es cao. Ia memulainya pada tahun 2018 lalu dan masih menjadi mahasiswa STIEKIA. Untuk membagi waktu berjualan dengan perkuliahan, saat jam istirahat dan tidak ada tugas tambahan dari dosen, ia buka untuk jualan. Tetapi kalau ada tugas tambahan dari dosen, yang membantu buka ialah ibunya. Jadi saat waktu pulang kuliah ia yang melanjutkan jualannya sampai sore. Behubung sekarang ini adanya pandemi COVID-19, 

Ia menjual es cao melalui online dan hanya menerima pesanan kalau ada yang order saja. Ia menjual es cao dengan harga yang relatif murah. Agar bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Mulai dari anak-anak, muda, dan tua bisa mengkonsumsi es cao yang menyegarkan ini. rasanya yang segar membuat banyak orang yang mencarinya sebagai pelepas rasa dahaga. 

Selain usaha es cao, saat ini Elevin juga menjalankan usaha cemilannya yang bernama Mamud (Kurma Selimut). Usaha tersebut baru dirintis sekitar bulan Mei lalu. Namun karena adanya COVID-19, kuliah juga sedang libur panjang karena PSBB daripada dirumah tidak ada kegiatan. Ia memiliki inspirasi baru untuk membuka usaha tersebut. 

Cemilan Mamud ini memiliki 2 macam varian rasa yaitu rasa original dan rasa manis. Untuk rasa original harganya per pcs Rp8.000 sedangkan yang rasa manis per pcs Rp10.000, dia menjual cemilan ini melalui online dan offline dan dia pun juga sudah stok banyak dirumah jadi nanti kalau ada reseller yang mau pesan banyak dia tinggal mengantarkannya ke reseller tersebut atau di ambil di offlinestore juga bisa. Selain itu juga ada yang memesankan dadakan dia juga sudah menyediakan bahan-bahannya untuk membuat Mamud yang baru diolah dan siap untuk dikirim ke reseller atau pelanggan yang memesan.(*)

Scholarship For Everyyone

Reporter: Devita Sari 

Editor: Novianita Sari

Penerimaan mahasiswa baru merupakan kegiatan rutin yang dilakukan semua perguruan tinggi pada awal tahun akademik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan lembaga pendidikan tinggi tersebut. Kegiatan ini juga berlaku di STIE Cendekia Bojonegoro.

Bagi para lulusan SMA/sederajat sebagian besar mereka ingin melanjutkan study nya ke perguruan tinggi. Tapi kebanyakan dari mereka, masih merasa bimbang untuk melanjutkan study nya dikarenakan masih minimnya informasi seputar perkuliahandan beasiswa. Adannya acara Webinar dengan tema “SCHOLARSHIP FOR EVERYYONE “ diharapkan bisa membantu para calon mahasiswa untuk mengetahui informasi seputar beasiswa. 




Pengenalan kampus sangat diperlukan bagi calon mahasiswa baru karena dengan memberi informasi tentang adanya beasiswa di STIE Cendekia Bojonegoro dan keunggulan kampus dapat menumbuhkan partisipasi para calon mahasiswa untuk kuliah di STIE Cendekia Bojonegoro. 

Landasan dari kegiatan tersebut, AD/ART Badan Eksekutif Mahasiswa STIEKIA Bojonegoro tahun 2020, Program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa STIEKIA Bojonegoro tahun 2020, Rapat Badan Eksekutif Mahasiswa STIEKIA pada tanggal 21 Juli 2020.

Secara umum tujuan dari kegiatan Webinar PMB adalah Memperkenalkan kampus STIE Cendekia Bojonegoro kepada calon mahasiswa, Menginformasikan Visi Misi dan Sistem Perkuliahan di STIE Cendekia Bojonegoro, Menumbuhkan partisipasi calon mahasiswa untuk kuliah di STIE Cendekia Bojonegoro, dan Menambah wawasan Mengenai Beasiswa bagi calon mahasiswa tentang dunia perkuliahan. 

Pada acara tersebut badan eksekutif mahasiswa melaksanakan kegiatan pada hari Kamis tanggal 20, Agustus 2020. Pada pukul 10.00 sampai selesai (Via zoom dan youtube). Para peserta webinar berasal dari siswa atau siswi SMA sederajat yang baru lulus sebanyak 100 orang. (*) 

Meriahkan HUT RI Ke-75 UKM C-Media STIEKIA Bojonegoro Gelar Kompetisi Desain Grafis Pamflet Se Keresidenan Bojonegoro

Reporter: Ahmad Fauzi 

Editor: Novianita Sari

Dalam rangka turut serta memerintahkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-75. Pengurus Unit Kerja Mahasiswa (UKM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia (STIEKIA) Bojonegoro menggelar kompetisi desain grafik pamflet Se Karesidenan Bojonegoro. 

Ketua UKM C-Media Novianita Sari saat menyampaikan kepada awak Mediapantura.com mengatakan dengan adanya kompetisi desain grafis pamflet nantinya akan menggali potensi/skill para pemuda-pemudi di bidang IT serta memberikan ruang expresi kebahagiaan di bulan yang penuh dengan kebahagiaan ini. Adapun tema dalam kompetisi ini desain grafik yang diselenggarakan oleh UKM C-Media STIEKIA “Kemerdekaan Indonesia di Era New Normal”. 

Via panggilan akrabnya juga menjelaskan tujuan diadakan kompetisi desain grafis di momentum HUT RI ke-75 yaitu mengajak untuk berpartisipasi aktif dalam rangka memperingati hari kemerdekaan indonesia.Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan indonesia. Menumbuhkan kreativitas kita selama pandemi covid-19 dengan menghasilkan suatu karya yang bermanfaat. Mengembangkan kemampuan atau skill dalam bidang desain grafis melatih kemampuan imajinasi kita dengan menyalurkan dalam bentuk desain grafis. 




“Adapun tahapan kompetisi desain grafis sendiri akan di mulai dengan tahapan pendaftaran pada tanggal 5-15 Agustus 2020 dilanjutkan dengan penilaian 16-17 Agustus serta pengumuman hasil kompetisi pada tanggal 18 Agustus 2020.” Jelas Via. 

Wanita yang menjabat juga sebagai Ketua UKM C-Media STIEKIA mengajak seluruh pemuda-pemudi generasi penerus bangsa agar memanfaatkan betul kompetisi ini sebagai ajang kretivitas dan melatih skil khususnya di bidang IT serta nantinya saat pelaksaan kompetisi diharapkan seluruh peserta juga mematuhi Protokol pencegahan Covid-19. 

Setelah melalui proses penilaian yang panjang oleh Dewan Juri yang sudah dipilih selama 1 Bulan Tim Panitia dari Kompetisi Desain Grafis Se Karesidenan. 

Novianita Sari selaku Ketua UKM C-Media yang sekaligus Penanggung Jawab kegiatan mengatakan bahwasannya para pemenang nantinya akan mendapatkan uang pembinaan dari panitia. Adapun para juara dalam kompetisi Desain Grafis Sekaresidenan STIEKIA Bojonegoro diantaranya 

Juara 1 
M. Choirul dari Universitas KH. Abd. Wahab Hasbullah-Jombang 

Juara 2 
Abid Mustaghfirin dari SMKN 1 Baureno 

Juara 3 
Wahda Nurlalita F dari Stikes Insan Cendekia Husada Bojonegoro 

Diakhir pernyataan Pers, Via panggilan akrabnya mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta yang sudah mengikuti kompetisi Lomba Desain Grafis Se Karesidenan serta mengucapkan selamat kepada para pemenang.

Sementara itu Ketua STIEKIA Bojonegoro. Drs. Tri Suwarno SH.MM melalui Hafidza Nash‟ul Amrina M.Pd. Wakil Ketua 3 STIEKIA yang mengapresiasi UKM C-Media yang sudah memberikan terobosan kompetisi desain grafis pamflet kemerdekaan yang nantinya akan memunculkan bibit-bibit potensi generasi muda yang hebat di bidang IT.

 “Pihak Kampus STIEKIA Bojonegoro juga berharap nantinya dalam pelaksaan kompetisi agar para kontestan bisa berlomba secara Fair play dan mematuhi keputusan dewan juri.” Pungkas Hafidza.(*)

Himpunan Mahasiswa Akuntansi STIEKIA Adakan Sosialisasi Terkait Budidaya Lele dan Maggot Di Desa Sukowati, Kapas, Bojonegoro

Reporter: Novianita Sari 

Editor: Novianita Sari

Salah satu Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia (STIEKIA) Bojonegoro jurusan Akuntansi mengadakan Sosialisasi Program Holistik dan Pembinaan Pemberdayaan Desa (PHP2D) terkait budidaya Lele & Manggot (Dilema), Selasa (15/09/20). HMJ Akuntansi STIEKIA Bojonegoro berhasil memperoleh dana hibah dari kementrian Dinas dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Dengan memboyong dua proposal kegiatan pemberdayaan desa tersebut. 



Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengurangi dampak Covid-19 di masyarakat. Dengan melakukan sosialisasi program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa melalui budidaya lele dan maggot. Guna untuk meningkatkan perekonomian di desa Sukowati, Kapas, Bojonegoro. 

Acara yang dilakukan di Balai Desa Sukowatiini, dihadiri oleh 35 karang taruna maupun pemuda desa setempat. Mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan dari panitia terkait program budidaya lele dan maggot. 

Sementara itu, wakil ketua III Bidang Kemahasiswaan STIEKIA Bojonegoro, Hafizah Nashrul Amrin, S.Pd., M.Pd menuturkan, dari sekian PTN maupun PTS, hanya ada dua proposal yang lolos dan didanai oleh Kemendikbud. Serta Perguruan Tinggi harus senantiasa berpathner bersama dengan desa untuk mengurangi dampak perekonomian dari Covid-19.

“Dengan adanya PHP2D ini, semoga pihak mahasiswa dari kampus kami, atas dana hibah dari kemendikbud mampu mengatasi masalah yang muncul dimasa pandemi seperti saat ini. Contohnya pengangguran karena berkurangnya perputaran perekonomian di suatu perusahaan. Maka mengakibatkan karyawan harus di PHK, kemudian semakin sedikitnya lapangan pekerjaan karena seiring dengan waktu tenaga manusia akan dirubah menjadi tenaga robot.” Jelas Waket III Bidang Kemahasiswaan.

Kepala Desa Sukowati Amik Rohadi, menuturkan melalui sosialisasi program holistik ini merupakan suatu kebanggan karena program di Kemendikbud ini harus bersaing dengan ribuan kampus di Indonesia.

Program budidaya ini sekarang juga sedang booming terkait terkait ternak maggot dan budidaya lele dengan menggunakan makanan dari lava/lalat. Yang mana lelebisa sangat mudah dibudidayakan dan dipasarkan. “ Akan ada nilai tambah jika lele dikemas dengan menarik dan menjadi suatu olahan sebagai potensi Desa Sukowati.” Pungkasnya. 

Dari hasil penjelasan tersebut, dilanjutkan Ketua Pelaksana acara tersebut Maret Athin, menuturkan bahwa lele yang sudah siap di panen akan diolah menjadi abon lele dan dipasarkan secara online maupun offline.(*) 


Penyembelihan Hewan Qurban

Reporter: Devita Sari

Editor: Novianita Sari



Pada tanggal 31 Juli 2020, kampus kami mengadakan acara penyembelihan hewan qurban. Dan acaranya bertepatan pada hari raya idul adha. Qurban tahun ini berbeda dengan qurban tahun-tahun sebelumnya. Karena qurban tahun ini terdapat kendala yaitu covid-19. Dalam kegiatan ini kita mengambil tema qurban yaitu “Satu Qurban Sejuta Senyum”. Pada hari raya idul adha diadakan acara penyembelihan hewan qurban di kampus STIE CENDEKIA BOJONEGORO. Dalam kegiatan ini diselenggarakan oleh pengurus ukm LDMC. Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di laksanakan sehabis sholat idul adha. Pada pagi hari sampai pukul 4 sore. Dalam kegiatan itu daging di bagikan di dua tempat. Yang pertama ada di daerah Ngampel dan di daerah Purwosari. Pembagian daging di laksanakan sebelum jumatan di daerah Ngampel dan setelah jumatan di Purwosari. (*)

Mahasiswa STIEKIA Raup Dana Hibah Dua Proposal PHP2D Dari Kemendikbud

Reporter: Novianita Sari, Vera Sintya Dwiyanti

Editor: Novianita Sari



Prestasi baru dicetak oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) dan Gabungan Mahasiswa Ilmiah (GMAIL) dengan lolosnya proposal PHP2D Tahun 2020 yang didanai oleh kemendikbud. PHP2D merupakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa melalui 
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Salah satu mahasiswi dari penerima program PHP2D perwakilan HMJ Akuntansi, Maret Athin Mubaidlo‟ah menjelaskan bahwa konsep dari kegiatan pengabdian masyarakat kami yaitu kegiatan budidaya 
maggot semacam telur dari lalat begitu. Karena untuk pakan lele dan ternak lain dipikir sangat prospek. Lele diminati masyarakat, serta diharapkan dari program ini adalah bisa membatu menjadikan Desa Sukowati sebagai Desa Bisnis di Bojonegoro.

Budidaya lele ini nantinya tidak usah membelikan makanan apapun karena maggot juga kaya akan protein sehingga bagus untuk konsumsi lele. Karena maggot ini nantinya akan digunakan sebagai makanan dari lele itu sendiri.

Di sisi lain, ada pula dari Ketua Gabungan Mahasiswa Ilmiah (GMAIL), Nurrahman Luckysyah yang menjelaskan pemilihan judul tentang Pengadaan Pelatihan Tanaman Hidroponik Dalam Upaya Ketahanan Pangan Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Ngrejeng, Purwosari, Bojonegoro. 

“Jadi awal mengapa saya dan teman-teman memilih tentang hidroponik itu karena kita cari ide yang kira￾kira unik, bisa sangat bermanfaat di desa tersebut, dan kekinian karena hidroponik yang kita terapkan itu 
hidroponik tanaman pakcoy. Karena tanaman itu kan lagi viral jadi kita memilih tanaman tersebut. Terus alasan mendasar lainnya adalah karena sekarang masa pandemi covid-19, kita berfikir bahwa bagaimana suatu desa bisa menciptakan ketahanan pangan di desa tersebut dengan pemberlakuan masa karantina di rumah masing-masing. Kalau kita ke pasar tidak mungkin karena nanti akan menciptakan klaster baru”. Ucap Ketua Gmail ini.

Sementara itu, Ketua STIEKIA Bojonegoro Drs. Tri Suwarno, SH., MM sangat mengapresiasi atas capaian dari mahasiswa dan berharap prestasi semacam ini bisa ditingkatkan agar STIEKIA Bojonegoro bisa dikenal luas masyarakat Bojonegoro maupun Nasional dengan prestasi-prestasi yang membanggakan untuk Kabupaten Bojonegoro. 

Keberhasilan mahasiswi ini pasti menjadi kebanggaan sekaligus mengharumkan almamater STIEKIA. Mereka sudah membuktikan kualitas dan mutu mahasiswa STIEKIA tidak kalah dengan Perguruan Tinggi lainnya. (*)