Titik tempat pencoblosan untuk kelas B berada di depan ruang BEM dan ruang lembaga. Sementara kelas C yang bertempatan di Kampus Padangan dan titik tempat pencoblosan berada di depan ruang kelas ujian.
Ketua Panitia KPRM, Maret athin M. menyampaikan bahwa pasangan calon kandidat pemilihan raya STIE Cendekia Bojonegoro hanya ada 1 paslon. Namun dari hasil kongres yang sudah dihadiri oleh DPM, MPM, perwakilan kelas, dan perwakilan UKM itu menyatakan bahwa apabila hanya ada 1 paslon, maka tidak boleh langsung jadi mutlak. Harus tetap ada pemilihan raya dan lawannya adalah kotak kosong.
“Untuk harapannya semoga mahasiswa STIE kelas A, B, dan C tidak ada yang golput. Pada saat kampanye itu ada beberapa suara mahasiswa yang belum tersalurkan kepada para punggawa-punggawa kampus. Dengan adanya ini, saya harapkan suara mereka dapat setengah mewakili suara mereka. Untuk kesannya sejauh ini cukup maksimal, saya sangat berterimakasih kepada para panitia dan seluruh mahasiswa STIE atas dukungannya ini sudah merupakan yang terbaik”, katanya.
Sementara itu, salah satu mahasiswi kelas B STIE Cendekia Bojonegoro yang bernama Putri Alisya Zahra berharap semoga untuk calon presiden dan wakil presiden BEM dapat melaksanakan tugasnya yang sudah dirangkai semestinya.
“Kesan pesan saya adalah semoga untuk presiden dan wakil presiden BEM bisa melaksanakan tugas-tugasnya dan bisa menjalankan visi dan misi yang sudah dibuat dan semoga bisa membuat nama baik kampus kita menjadi semakin baik”. imbuhnya.
Walaupun dalam situasi Pandemi Covid-19 tidak menutup kemungkinan untuk berhenti dalam menyelenggarakan acara Pemilihan Raya ini. Namun harus tetap disesuaikan dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar